Senin, 19 September 2011

MEMUTUSKAN APAKAH ANDA SIAP BERTINDAK BERDASAR IDE ANDA


Sebuah ide baik yang tersimpan di dalam benak anda tidak akan memberikan keuntungan bagi siapapun. Saat anda selesai menciptakan solusi dari suatu masalah yang sedang anda hadapi, kinilah saatnya anda mengambil tindakan.
            Sayangnya, hanya dengan membuka solusi anda pada semua orang tidaklah memadai. Orang jarang mau dengan senang hati menerima ide-ide baru meskipun ide-ide tersebut ternyata kemudian terbukti dipuji banyak orang. Untungnya anda dapat melakukan penolakan-penolakan jika memang terbukti ide anda membawa keuntungan yang signifikan.
            Terkadang dalam menciptakan solusi-solusi yang cemerlang kita dihadapkan dengan berbagai macam kritikan-kritikan yang pedas. Kritik tidak bisa dihindarkan, apakah kritik tersebut mendasar atau tidak, karena itu anda harus siap bahwa solusi kreatif anda akan dikritik orang lain. Bagaimana cara mengatasinya, Rahasianya terletak pada pemahaman kita bahwa terdapat berbagai jenis kritik yang masing-masing sebaiknya diperlakukan berbeda satu sama lain sesuai dengan jenisnya cdan tingkat kerumitan masalah. (Richard Fobes : 274)

Contoh Kasus Sebagai Pelaku Bisnis


Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.


PEMBAHASAN

Berbisnis dengan etika dan atau etika berbisnis, sebenarnya keberadaan etika
bisnis tidak hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sederhana atau ”remeh” atau, “ Bisakah kita melakukan etika berbisnis/ tidak melanggar hukum untuk meningkatkan kinerja divisi kita ?” jawabannya “pasti bisa” Jurnal Business and Society Review (1999), menulis bahwa 300 perusahaan besar yang terbukti melakukan komitmen dengan publik yang berlandaskan pada kode etik akan meningkatkan market value added sampai dua-tiga kali dari pada perusahaan lain yang tidak melakukan hal serupa. Bukti lain, seperti riset yang dilakukan oleh DePaul University (1997), menemukan bahwa perusahaan yang merumuskan komitmen korporat mereka dalam menjalankan prinsip-prinsip etika memiliki kinerja finansial (berdasarkan penjualan tahunan/revenue) yang lebih bagus dari perusahaan lain yang tidak melakukan hal serupa. Sebuah studi selama 2 tahun yang dilakukan The Performance Group, sebuah konsorium yang terdiri dari Volvo, Unilever, Monsato, Imperial Chemical Industires, Deutsche Bank, Electolux, dan Gerling, menemukan bahwa pengembangan produk yang ramah lingkungan dan peningkatan environmental compliance bisa menaikkan EPS (earning per share) perusahaan, mendobrak profitability, dan menjamin kemudahan dalam mendapatkan kontrak atau persetujuan investasi. (http: //kasus etika bisnis.com)

Kamis, 15 September 2011

PEMECAHAN MASALAH VS PEMECAHAN MASALAH KREATIF


Dalam kehidupan nyata, kita dihadapkan pada masalah-masalah yang sepanjang yang kita tahu, tidak ditemukan jawaban di buku-buku atau dalam pemikiran seseorang. Jika masalah yang dihadapi memiliki pemecahan disuatu tempat, maka pemecahan masalah dan pemecahan masalah kreatif tidak ada bedanya. Atau kita jabarkan dengan cara lain, kata kreatif menekan bahwa kata masalah dalam frase pemecahan masalah yang kreatif berarti masalah-masalah yang belum dipecahkan sepanjang pengetahuan orang yang menghadapi masalah tersebut. (Richard Fobes)

Apakah pemecahan masalah kreatif itu……………….?


Contoh Pertama dalam Pemecahan Masalah Yang kreatif
            Seekor burung terbang melalui jendela yang terbuka memasuki sebuah ruangan kelas, kemudian ia tidak dapat menemukan untuk keluar. Guru dan murid-muridnya yang sedang berada dalam ruangan itu berusaha menakut-nakuti burung tersebut agar ia dapat terbang kearah jendela yang terbuka, tetapi tidak berhasil. Kemudian, mereka mencoba menagkap burung itu agar mereka dapat melepaskannya kembali diluar, tetapi  mereka tidak dapat menagkapnya. Akhirnya sang guru mengusulkan agar mereka mendiamkan saja burung itu dan memikirkan suatu cara yang lebih baik untuk membantu si burung kembali kealam dengan bebas. Akhirnya, kelas tersebut mendapatkan jalan keluar yang cerdik dan efektif. Mereka menutup semua tirai dan pintu kecuali disatu jendela, yang mereka buka lebar-lebar. Kemudian mematikan lampu. Dengan dipandu oleh satu sumber cahaya dalam ruangan yang gelap, si burung terbang keluar memalui jendela yang terbuka.

            Contoh ini mengilustrasikan bahwa jika dalm suatu masalah tidak terdapat jaln keluar yang jelas dan telah dikenal sebelumya, anda tidak ingin menerima keadaan yang sekarang dengan sebagaimana adanya, maka anda harus menciptakan pemecahan masalah yang baru. Jadi, pemecahan-pemecahan masalah kreatif adalah suatu proses penciptaan jaln keluar dari suatu masalah.(Richard Fobes : 23)

Rabu, 14 September 2011

tugas etika bisnis


Ulasan dari kasus

“Dewan Kritik Penggunaan Pertokoan GOR Delta Sidoarjo Jadi Kafe dan Salon”.

Dari hasil sidak di area perrtokoan di GOR Delta Sidoarjo, Anggota DPRD Sidoarjo dan Komisi B menemukan ketidaksesuaian fungsi atas penggunaan area Pertokoan di GOR Delta Sidoarjo. Dalam hal ini Agil Efendi selaku Ketua komisi B DPRD Sidoarjo, mengungkapkan bahwa ditemukannya 2 hal :
  1. Penggunaan pertokoan GOR tidak sesuai dengan peruntukan atau fungsinya. Seharusnya toko-toko dikawasan itu digunakan untuk hal-hal yang berbau sport. Misalnya : menjual perlengkapan olah raga atau pelatihan olahraga, tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu, saat ini banyak dipakai untuk warung kopi, kafe, kantor notaris, salon serta toko pulsa.
  2. Ternyata beberapa stand sudah dijual kepada pihak ketiga dengan harga 150 juta dari harga semula sebesar 405 ribu perbulan. Komisi  juga mengungkap bahwa ada beberapa stand yang dimiliki oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah serta kepala-kepala dinas lainnya.
Legislator asal Demokrat itu menegaskan bahwa seharusnya aset daerah tidak boleh diperjual belikan . Jual beli itu terjadi karena lemahnya pengawasan dinas terkait terhadap aset yang dimilikinya. Komisi B pun meminta agar stan toko dikembalikan ke fungsinya.
 

Sumber dari : Koran Jawa pos, Selasa 13 September 2011http://ayurai.dosen.narotama.ac.id

TUGAS ETIKA BISNIS

Ulasan dari kasus

“Dewan Kritik Penggunaan Pertokoan GOR Delta Sidoarjo Jadi Kafe dan Salon”.

Dari hasil sidak di area perrtokoan di GOR Delta Sidoarjo, Anggota DPRD Sidoarjo dan Komisi B menemukan ketidaksesuaian fungsi atas penggunaan area Pertokoan di GOR Delta Sidoarjo. Dalam hal ini Agil Efendi selaku Ketua komisi B DPRD Sidoarjo, mengungkapkan bahwa ditemukannya 2 hal :
  1. Penggunaan pertokoan GOR tidak sesuai dengan peruntukan atau fungsinya. Seharusnya toko-toko dikawasan itu digunakan untuk hal-hal yang berbau sport. Misalnya : menjual perlengkapan olah raga atau pelatihan olahraga, tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu, saat ini banyak dipakai untuk warung kopi, kafe, kantor notaris, salon serta toko pulsa.
  2. Ternyata beberapa stand sudah dijual kepada pihak ketiga dengan harga 150 juta dari harga semula sebesar 405 ribu perbulan. Komisi  juga mengungkap bahwa ada beberapa stand yang dimiliki oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah serta kepala-kepala dinas lainnya.
Legislator asal Demokrat itu menegaskan bahwa seharusnya aset daerah tidak boleh diperjual belikan . Jual beli itu terjadi karena lemahnya pengawasan dinas terkait terhadap aset yang dimilikinya. Komisi B pun meminta agar stan toko dikembalikan ke fungsinya.


Sumber dari : Koran Jawa pos, Selasa 13 September 2011