Sabtu, 19 November 2011

Tugas Etika Periklanan (Individu)

PENDAHULUAN

Pengertian Eika menurut PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) adalah Sekumpulan norma/azas/sistem perilaku yang dibuat oleh sekelompok tertentu yang harus ditaati oleh individu/kelompok individu yang menjadi anggotanya atas dasar moralitas baik buruk atau benar salah untuk hal/aktivitas/budaya tertentu.
Sifat Etika

Etika memiliki beberapa sifat dasar yang berlaku universal, yaitu:
  • punya nilai moral (baik buruk, benar salah)
  • punya nilai sosial (melindungi kepentingan orang yang lebih banyak)
  • bersifat relatif (sesuatu yang dianggap baik/benar pada kelompok/era tertentu belum tentu baik/benar pada kelompok/era lainnya)
  • buatan manusia (dibuat karena suatu kebutuhan untuk mengatur perilaku sesama demi kepentingan masyarakat banyak)
  • melestarikan tujuan bersama (kelanggengan eksistensi kebersamaan untuk mencapai tujuan kelompok)
  • memiliki moral enforcement (yang tidak mengikuti/menyimpang akan dikoreksi bersama dan jika hasilnya negatif maka pelaku akan kena public expose...)
Iklan/Periklanan

Pengeritan dan Definisi

1. Kamus Istilah Periklanan Indonesia
iklan --> pesan komunikasi dari produsen/pemberi jasa kepada calon konsumen di media yang pemasangannya dilakukan atas dasar pembayaran.
periklanan --> proses pembuatan dan penyampaian pesan yang dibayar dan disampaikan melalui sarana media massa yang bertujuan memnujuk kosumen untuk melakukan tindakan membeli/mengubah perilakunya.

2. David A Aaker
'advertising is the fact of practice of attract public notice so as to create interest or induce purc atau Periklanan adalah seluruh proses yang meliputi persiapan, perencanaan, penyampaian dan umpan balik dari pesan komunikasi periklanan.

Perlunya Etika Periklanan:
diperlukan dalam mengatur perilaku individu agar lebih mengutamakan kepentingan orang banyak, sedangkan aktifitas periklanan suatu dampak sosial budaya dan ekonomi tertentu bagi khalayaknya. Sebab itu agar dampaknya tidak negatif, maka diperlukan pengaturan membuat iklan itu tidak semena-mena baik berita dan gambarnya harus mengacu nilai moralitas yang berlaku pada kalangan masyarakat.

PEMBAHASAN DARI CONTOH IKLAN YANG DIAMBIL DARI TELEVISI ADALAH :

1. Untuk iklan TV Lampu Shinyoku versi Romy Rafael pelanggaran EPI yang ditemukan adalah penayangan pernyataan superlatif di dalam iklan tersebut berupa pernyataan : "paling terang, paling hemat, dan paling kuat." Pernyataan superlatif di dalam iklan melanggar EPI (Etika Pariwara Indonesia) BAB IIIA No. 1.2.2 yang menyatakan bahwa: " Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti "paling", "nomor satu", "top, atau kata-kata berawalan "ter" dan atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menjelaskan keunggulan tersebut yang harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis dan otoritas terkait atau sumber yang otentik."

PEMBANDING

Dan untuk masalah yang sejenis berdasarkan dari survei dan dari beberapa sumber yang dapat dipercaya saya lebih tertarik pada iklan TV Lampu Ekonomat pesan yang disampaikan lebih bermakna seperti mottonya yang menyebutkan seperti "Belinya Ekonomis, Pakainya Hemat , Cintai produk dari Indonesia". Lampu buatan  PT Sentra Solusi Elektrindo, Sidoarjo meskipun tergolong masih sangat pemula dalam arti kata masih beberapa bulan didirikan dan  masih  sangat belum dikenal oleh masyarakat luas tetapi pada kenyataannya lampu ekonomat tersebut dapat berproduksi  hingga mencapai 5 juta unit LHE perbulan atau 60 juta unit LHE pertahun.
karena dengan moto usaha "Belinya Ekonomis, Pakainya Hemat , Cintai produk dari Indonesia"seperti ini  lebih mengingatkan kita untuk lebih menghargai produk buatan Indonesia.


                http://arsip.gatra.com/artikel.php?id=7945
                http://www.aperlindo.com/main.php?op=tampilkansatumembers&id=1
http://ayuraimanagement.blogsot.com
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar